Senin, 11 Oktober 2010

Promise, Janji atau Insyaallah ? -____-a

Assalamu’alaikum. Good morning, afternoon, evening and night everyone… hope you have a nice day. And always keep your smile everyday.

There is no words can I say now. Hehe. lebay ni. Aku bingung ini termasuk posting yang kayak gimana. Hump. Pengen posting seneng sebenarnya. Tapi di postingan selanjutnya aja deh. Hehe. sekarang aku pengen cerita aja.

Sahabat, pernah nggak sih kamu janji sama orang lain? Pernah nggak janji itu nggak kamu tepati? Hump. Tau nggak sih, janji itu sama halnya sama utang. Jadi, janji harus ditepati. Jujur aja, aku pernah kok, nggak nepatin janji.

Sering denger kata ‘Insya Allah’ kan? Tau nggak sih, 99% insya allah adalah sebuah janji yang PASTI akan kita tepati dan 1% itu tergantung sama Allah. Ini kehendak-Nya. Kalo kita nggak dikehendaki buat menepati, pasti ada sesuatu hal yang buat kita nggak bisa nepati janji itu. tapi apa bener semua orang Islam menggunakannya sebagai bentuk sebuah janji? Atau Cuma sekedar alat untuk sekedar basa-basi buat nolak permintaan? I don’t know.

Sekarang aku nggak mau seenaknya sendiri bilang insyaallah kalo aku emang nggak bisa. aku nggak mau nyakitin orang yang udah aku janjiin. Karena, kalo kita nggak bisa memenuhi janji atas nama insyaallah, itu akan membuat orang tersebut kecewa. Dan ngecewain seseorang adalah hal yang selalu aku hindarin. Walaupun itu susah banget.

Aku ngerasain banget gimana rasanya dikecewain karena janji atas nama insyaallah yang nggak ditepati. Aku masih inget dengan jelas, seseorang pernah menjanjikan aku banyak hal. Yaitu :

1.Bakal BELIIN AKU DSLR Canon EOS 500D.

2.Bakal BUATIN AKU SEBUAH FLORIST di masa depan nanti.

3.Bakal BUATIN AKU SEBUAH TAMAN yang full rumput hijau di atap rumah dengan konsep ROOF GARDEN biar bisa liat bintang tiap malem.

4.Janji kalo DIA BAKAL SELALU ADA BUAT AKU, DIA BAKAL NEMENIN AKU BUAT MERAIH SEMUA IMPIAN AKU.

5.Janji kalo NGGAK AKAN ADA YANG BAKAL GANTIIN AKU DI HATINYA.

6.Janji kalo DIA NGGAK AKAN NINGGALIN AKU.

7.BELIIN AKU CINCIN sebelum dia pergi ke kota dia belajar.

8.Janji NGGAK AKAN BUAT AKU NANGIS LAGI karena dia.

Sialan. Mana ada mahasiswa semester 1 yang bisa beliin temennya kamera seharga 5,7 juta kecuali dia anak orang kaya? Sial. Kenapa aku bisa percaya ya? Kenapa aku bisa percaya sama semua omongannya yang bagiku sangat meyakinkan itu? kenapa? Aku bodoh banget ya? Buat aku semua INSYAALLAH ADALAH JANJI. Janji itu harus ditepati, kawan. Kalo kamu nggak yakin bisa nepati, jangan sekali-kali janji sama orang lain. Itu akan sangat menyakitkan. Apa lagi kalo itu menyangkut masa depan. ibaratnya, jangan ngomongin yang namanya pernikahan dan semua konsepnya sebelum kamu yakin kalo hanya ada kamu di hatinya dan dia serius sama kamu. karena itu akan sangat sangat menyakitkan.

It’s hurt me enough. You know who I mean, right? Aku nggak bermaksud mau inget-inget dia lagi. Aku sengaja posting ini buat nyindir dia. Buat kasih tau dia, kalo janji-janji palsunya itu yang buat aku hancur. Buat aku sempet kehilangan semangat hidupku. Tapi untung Mbak Adinda Iffah mengingatkan aku kalo hidupku nggak akan berhenti saat dia ninggalin aku. Special thanks to you, my dear sister. You make me understanding about my life and my step to reach the future. I know, somewhere out there, God has prepare a better man. A man, not a boy. Special thanks to my dearest sisters, best friends, Dita Vinocaesa and Devi Arlina Irawati. They are make me understand that I am not alone. They are always made me smile and laugh with their joke. I love you, gals.

Hump. Aku sekali lagi mau ingetin teman-teman. Jangan sepelekan kata insyaallah ya. Kalo kita nggak bisa nepatin, efeknya bakal buruk buat kamu sendiri. belum lagi balasan dari atas. Kamu mau, gagal masuk surga gara-gara sebuah kata insyaaallah yang nggak kamu tepati dan buat orang lain sedih? Nggak mau kan? So, don’t say it when you can’t do it.

See u in next post. Aku janji, postingan selanjutnya bakal seneng-seneng kok. Always keep your spirit and your smile, don’t give up, do the best as you can. Believe that God always with you. Every step you walk, everyday, and everywhere. Believe it. Please.

Wassalamu’alaikum.