Kamis, 28 Januari 2010

I Hope My Dreams Come True

Aku serahkan semua keputusan sama Allah. Termasuk untuk soal kuliah. Aku serahkan kepadaNya untuk memilihkan mana yang terbaik untukku. karena aku percaya, jika Dia yang memilihkan, itu adalah yang terbaik untukku. aku hanya tinggal berusaha meraih. Tapi jika aku boleh meminta, aku ingin memilih antara Psikologi dan Komunikasi.

Aku ingin Psikologi karena aku ingin tahu bagaimana cara memahami setiap sifat yang dimiliki teman, sahabat, keluarga, dan pendamping hidupku serta anak-anakku nantinya. DEngan aku kuliah di Psikologi, aku bisa tahu bagaimana cara mendidik anak yang benar agar anakku mempunyai sifat dan akhlaq yang mulia. Selain itu, aku juga ingin bekerja di Departemen Pendidikan Nasional, agar aku bisa membantu para pejabat perancang sistem pendidikan nasional agar kebijakan mereka sesuai dengan kondisi psikologis anak-anak Indonesia. Lalu, aku juga ingin bekerja di Komisi Nasional Perlindungan Anak, kayak Kak Seto gitu, supaya aku bisa membantu dan menghibur mereka agar mereka tidak selalu hidup dalam trauma, juga agar aku bisa membantu anak-anak Indonesia dari jeratan ketidakadilan karena kelemahan mereka. Juga agar aku bisa melindungi mereka dari perbuatan yang merugikan anak-anak Indonesia. Aku juga ingin menolong mereka yang membutuhkan jasa konsultasi psikologi. Aku ingin membantu menyelesaikan permasalahan mereka.

Aku ingin di Komunikasi karena aku ingin mempelajari lebih lanjut mengenai hobiku, menulis dan fotografi. Kalau aku diberi kesempatan untuk masuk Komunikasi, aku akan mengambil jurusan jurnalistik. Dari dulu aku sangat menyukai jurnalistik. Dari jurnalistik aku bisa berkeliling Indonesia agar aku bisa melihat sudut-sudut lain Indonesia dari balik lensa bidikku. Aku ingin melihat bagaimana kebudayaan Indonesia yang sebenarnya agar aku bisa ikut melestarikan kebudayaan itu dengan hasil-hasil bidikan kameraku. Aku juga ingin melihat bagaimana terpuruknya rakyat Indonesia yang sebenarnya, agar aku bisa mengambil hikmah dari itu semua dan merasa bersyukur pada Tuhan, bahwa sebenarnya aku adalah orang yang beruntung. Dan memberi tahu pada semua orang bahwa mereka juga manusia yang beruntung. Selain itu semua aku juga ingin mendalami fotografi, karena di komunikasi, salah satu mata kuliahnya adalah fotografi. Juga karena aku suka traveling. Aku ingin melihat dunia luas yang belum pernah aku tahu dan aku ingin mencari pengalaman dari setiap perjalananku.

Sekarang aku menyerahkan semuanya pada Allah. Aku terima semua yang Dia beri padaku. Termasuk universitasnya. tapi kalau aku boleh memilih lagi, aku ingin kuliah di UGM. karena dengan aku kuliah di UGM aku akan belajar untuk mandiri. Belajar untuk tidak tergantung lagi pada orang tuaku. Aku ingin mengenal dunia luar selain Kota Solo. Aku ingin mencari pengalamanku sendiri. Dan aku tak ingin merepotkan orang tuaku lagi. Juga karena UGM adalah salah satu universitas terbaik di Indonesia.

Doakan aku supaya aku berhasil meraih semua impianku ya. aku juga selalu berusaha meraih itu semua. I hope my dreams come true. Amiiin....

Ya Allah, aku mohon, bantu aku meraih semua itu. Restui niat baikku, Ya Allah.

~For All My Best Friends~

Aku butuh teman untuk melalui
Aku butuh kawan untuk berbagi
Aku butuh bayangan untuk mengikuti
Aku butuh mentari untuk menerangi
Aku butuh air untuk menyirami
Aku butuh pohon untuk meneduhi
Aku butuh pagi setelah gelap hari
Aku butuh tempat untuk ku diami
Aku butuh tersenyum setelah bersedih
Aku butuh pundak untuk menangis
Untuk itulah ku ingin kalian semua tetap disini
Hingga Allah mencabut nyawaku dari ragaku

aku sayang kalian semua, sahabat-sahabatku.....

^entah kapan dia kan kembali^

Aku memilihmu...
Untuk menemani di kala siang tak bermentari
Saat malam tak berbintang
Agar dapat terangiku dengan senyuman

Aku memilihmu...
Ketika bulan sabit atau pun purnama
Untuk temaniku menyusuri dunia

Aku memilihmu...
Dengan hati yang tak memilih waktu
Sepenuh cinta tanpa masa...
Semenjak harap masih mendengung hampa...

Ada jurang pemisah antara kita
Ada tembok tinggi antara kita
yang memisahkan kita, membuat kita jauh
Tapi sekuat apapun aku jauhimu, aku tak bisa
Aku tak bisa kehilangan mutiara hatiku
Aku rapuh tanpamu
Aku sepi tanpa hadirmu
Aku hanyut dalam tangisku tanpamu

Aku harap, jika Dia memang menyatukan kita, kita akan bersama lagi
Karena jika memang jodoh, maka tak kan ada yang bisa memisahkan
tapi jika tak jodoh, maka tak kan ada yang bisa menyatukan...

Jika Dia memang menyatukan kita lagi,
Sekuat apapun tembok itu
Sedalam apapun jurang itu
Aku yakin
Kita bisa menembusnya...
Dengan cinta yang ditanamkan Allah di hati kita
Dengan pengorbanan kita selama bertahun-tahun...

aku percaya, kau kan kembali kepadaku...
karena kau penyemangat hidupku...
kau motivator terbaikku...

^Bidadari kan selalu menanti Surya^

Bidadari tak kan berhenti mengagumi Surya
Bukan dari fisik atau apapun
Tapi dari aura kharismatik milik Surya
Walau kini mereka terpisahkan oleh takdir
Tapi suatu saat nanti, mereka kan bersatu kembali karena takdir
Walaupun hari-hari bidadari diwarnai tangisan
Bidadari itu tak kan berhenti cintai Surya
Bidadari itu tak kan berhenti menanti Surya kembali
Bidadari itu tak kan membenci Surya
Walau Surya membiarkannya terkapar dalam tanah yang dingin
Bidadari hanya ingin Surya dapat memahami semua cintanya
Bidadari selalu siap menerima cacat Sang Surya
Bidadari tak kan merasa dia telah dizalimi Surya
Biarpun Bidadari kan mati esok hari
Ia tak kan melepaskan Surya dari jiwanya
Walaupun kini ada yang lain di hidup Bidadari,
Cinta itu tetap milik Surya
Bidadari kan jaga cinta itu
Hingga Yang Kuasa mempertemukan kembali hatinya dengan Surya
Saat itulah, tak ada alasan untuk melepas Surya untuk pergi lagi
Agar tangis yang dulu
Kan terbayarkan dengan tangis bahagia . . .

Selasa, 26 Januari 2010

~Calon Pendamping Idaman~

Setiap orang pastinya akan membutuhkan sesosok pendamping hidup yang sesuai dengan apa yang diinginkan. Dari sifatku yang masih kadang childish, tapi kadang juga dewasa, nggak mau dikekang, ingin selalu diperhatikan, aku pernah menulis sebuah diary yang berisi calon pemdamping hidup idamanku.

"Sebenarnya aku membutuhkan seorang dengan sosok dewasa yang bisa mengayomiku, melindungiku dan menuntunku ke jalan yang benar. Seorang yang dewasa yang bisa menyayangiku dengan tulus karena Allah. Seorang dewasa dan pintar yang bisa membantuku menyelesaikan setiap masalahku. Seorang dewasa yang selalu mengerti bagaimanapun keadaanku. Seorang dewasa yang selalu bisa sabar menghadapi setiap sikapku yang seperti anak-anak. Seorang yang dapat berpikir dewasa agar dapat mengimbangiku pemikiranku. Seorang yang bisa menghargai setiap hasil karyaku dengan tulus karena benar-benar mengerti makna dalam setiap tulisanku. Seorang yang tak hanya memuji sebatas untuk menyenangkan hatiku. Seorang yang memiliki impian yang sama dengan impianku. Seorang yang bisa mengerti posisiku. Seorang yang bisa mengerti setiap makna yang tersirat dalam setiap tulisanku. Seorang yang menangis saat mengerti semua makna itu. Seorang yang juga bisa memahami suatu karya dari sudut pandang yang lain, bukan dari sudut pandang orang-orang. Seorang yang menilai aku dari sisi lain diriku, bukan sisi yang orang umum lihat tentang diriku. Seorang yang pandai yang dapat membantuku jika aku kesusahan. Seorang yang selalu membuat aku tenang saat aku sedih. Seorang yang bisa membuat aku nyam,an ada di sampingnya. Seorang yang membuatku merasa aman dan terlindungi saat aku ada di dekatnya. Seorang yang bisa menghargai perasaanku. Seorang yang akan membawaku ke jalan yang diridhoiNya, bukan jalan yang DIa benci. Seorang yang bisa membawaku dan anak-anakku menuju surga Allah. Seorang yang bisa mendengarkan setiap keluhanku. Seorang yang bisa menghapus air mataku. Seorang yang menangis bersamaku saat sama-sama merasa sebagai orang yang paling bodoh sedunia jika melepaskan sosok pendamping hidup yang terbaik. Seorang yang mencintai aku dengan tulus. Seorang yang menjadikanku sebagai pengganjal hatinya yang sulit tergantikan. Seorang yang selalu mengatakan bahwa aku adalah perempuan yang susah dicari. Seorang yang lebih pintar dari aku agar anak-anakku bisa mewarisi kepandaiannya, dan tak sebatas mewarisi kepandaianku. Seorang yang bisa memotivasiku untuk melakukan yang terbaik yang bisa aku lakukan. Seorang yang membebaskan aku melakukan apapun yang aku suka, tanpa mengekang aku. Seorang yang tak akan pernah tega menyakiti aku. Seorang yang akan tetap menjaga setiap privacy-ku, walaupun dia adalah pendamping hidupku. Seorang yang membiarkan aku untuk tetap berteman dengan sahabat-sahabat terbaikku, tanpa melihat masa lalu kami. Seorang yang akan membiarkan aku untuk tetap membahagiakan saudara-saudaraku, Izul, Kak Kevin, dll., tanpa mengawalku saat aku pergi bersama mereka. Seorang yang tak akan menyelesaikan masalah kami dengan caranya sendiri. Seorang yang akan selalu mendengarkanku. Seorang yang akan selalu menjaga kesucian jiwa dan ragaku dan noda dosa yang hina. Seorang yang mengerti bagaimana cara menghadapiku dengan benar. Seorang yang mendukung segala keputusanku yang baik untukku juga baik untuknya. Seorang yang mengingatkanku saat aku salah. Seorang yang saat dia jengkel padaku, dia akan mengutarakannya langsung padaku. Seorang yang membiarkan aku untuk pergi melihat dunia dari sisi lain, dari balik lensa bidikku, dari angle lain yang tidak dilihat oleh orang lain. Seorang yang membiarkan aku pergi untuk mencari pengalamanku sendiri. Seorang yang akan tetap mengawasiku, walaupun dia jauh dari sisiku. Seorang yang akan selalu merawatku, membujukku, mengingatkanku untuk minum obat saat aku sakit, tak hanya dalam ucapannya, tapi juga dalam tindakannya. Seorang yang bisa mengerti bagaimana merawat lingkungannya agar tetap bersih. Seorang yang bisa membuatku semakin termotivasi saat kami membicarakan masa depan yang akan songsong masing-masing. Seorang yang membuatku mengaguminya sepanjang hidupku. Seorang yang tak akan pernah membuatku bersedih. Seorang yang akan membuatku merasa sebagai perempuan paling bodoh di dunia ini ketika aku melepaskannya pergi dari hidupku. Seorang yang akan aku cintai di sepanjang hidupku. Seorang yang membuat aku bisa mencintainya dengan tulus dan karena Allah, dan membuat perasaan itu tersimpan selamanya dengan rapi juah di dalam hatiku. Seorang yang ucapannya sejalan dengan perilakunya. Seorang yang bisa menjadi teman, sahabat, orang tua, keluarga, dan pendamping hidupku, tergantung bagaimana keadaanku saat itu. Seorang yang memiliki pandangan yang sama denganku saat kami melihat keadaan social di sekitar kami, di negeri Indonesia yang kaya tapi miskin ini. Seorang yang akan tersenyum bangga melihat hasil bidikanku tentang Indonesia, tentang lingkungan di Indonesia. Seorang yang akan merancang teknologi lingkungan yang sesuai dengan keadaan negeri ini. Seorang yang akan membuat aku bangga melihatnya berdiri di depan dekan dan mendapat gelar cumlaude. Seorang yang akan membuat aku, keluarga besarku, dan keluarga besarnya bangga dengan segala prestasinya. Seorang yang akan membiarkan aku berkeliling Indonesia untuk melihat Indonesia dari sudut lain. Seorang yang akan mengajakku ke luar negeri untuk mempelajari berbagai kebudayaan yang ada di sana. Seorang yang akan selalu aku dan keluargaku tunggu sejak remaja untuk melamarku. Seorang yang akan menemaniku keliling Indonesia, agar mata hati kami terbuka lebar bahwa kami adalah orang yang beruntung. Seorang yang tak akan pernah membiarkanku mengingat masa laluku. Seorang yang tak akan pernah mengingat lagi masa laluku. Seorang yang tak akan mengungkit masa laluku. Seorang yang akan menyatukan hubungan keluarga kami yang telah terjalin dengan baik selama ini. Seorang yang selalu mafhum dengan sifat manjaku yang kambuhan. Seorang yang selalu bilang,, “Kamu itu sederhana, tapi perempuan banget.”. Seorang yang selalu menghargai perasaanku padanya. Seorang yang tak akan berbuat kasar padaku. Seorang yang tak akan bersikap childish, karena aku childish. Seorang yang tak akan mengedepankan emosinya saat menghadapiku. Seorang yang tetap tenang saat menyelesaikan pertengkaran kami. Seorang yang tak kan celakakan aku saat kami bertengkar, entah dia sadar atau tidak. Seorang yang selalu memikirkan baik dan buruk setiap perbuatannya. Seorang yang tetap melindungiku walau kami bertengkar. Seorang yang tidak akan membahayakan dirinya sendiri ke dalam maut. Seorang yang selalu memikirkan masa depannya dalam setiap perilakunya. Seorang yang berpikir rasional, visioner dan demokratis. Seorang yang akan meletakkan aku di dalam lubuk hatinya yang terdalam. Seorang yang akan mendampingiku membuka setipa album foto tentang kehidupan masa lalu kami."

kapan ya, dia akan datang kepadaku?? wah, itu sih udah urusan Yang Di Atas. aku cuma bisa terima apa yang udah digariskan oleh Allah buat aku. aku akan terima siapapun yang Dia pilihkan untukku. karena aku yakin, itu yang terbaik untuk hidupku.

"Ya Allah, pilihkan aku pendamping hidup yang baik untuk dunia dan akhiratku."

Sabtu, 02 Januari 2010

~Perjuangan ibu saat melahirkan putranya~

Pertama kali menghirup udara dunia jam sebelas tanggal 21 des 2009 . . . dengan berat 3200 gram, dia berhasil dikeluarkan dari rahim ibuku dengan bantuan tim dokter yang profesional. saat itu, aku melihat anak yang masih suci ini dengan penuh kebahagiaan. Ya Allah, gantengnya makhluk kecil-Mu ini.. Kulitnya putih seperti kapas. Matanya sipit. dengan mata yang perlahan mulai memandang ke sekitar, dia mulai di adzani oleh eyang kakung. anak istimewa. dalam keluarga besar kami, (selama ini) cuma dia yang diadzani oleh eyang kakung. wajah seluruh anggota keluarga kami yang hadir di sana saat itu mengekspresikan kebahagiaan. tak terkecuali mamaku. beliau melihatnya dengan penuh bahagia. aku menyaksikan sendiri bagaimana beratnya perjuangan mama dalam melahirkan Panji. sebuah perjuangan yang keras. pada tanggal 19 des 2009 malam hari, air ketuban mama mulai merembes. dan baru dibawa ke rumah bersalin pukul 14.00 esok harinya. sepanjang hari itu, beliau kesakitan. sampai akhirnya bidan memutuskan untuk segera mengeluarkan bayi itu dari rahim mama. pukul dua dini hari tanggal 21 des 2009, mama mulai diberi infus yang berisi obat pacu, karena ternyata belum ada pembukaan. saat mama diberi obat pacu, rasa sakit menjalar di sekujur tubuh mama. hingga pukul 10.30, akhirnya mama pembukaan 9. demi Allah, aku tidak tega melihat beliau kesakitan seperti itu. rasanya aku ingin menangis saat itu. aku menyadari, persalinan taruhannya adalah nyawa. dan mama mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan. mama, maafkan aku atas semua sikapku yang membuat mama sedih. sekitar pukul 11.00, seorang bayi mungil dengan berat 3200 gram dan panjang 48 cm lahir dengan cara disedot atau dalam bahasa kedokterannya di vacuum. anak ini diberi nama Muhammad Panji Darmawan. dia sangat lucu. makhluk mungil yang sangat menggemaskan. dialah penyatu keluarga kami. dialah yang memperbaiki hubungan keluarga kami. aku sangat bersyukur atas pemberian Tuhan ini. Ya Allah, jadikanlah dia anak sholeh yang berguna bagi agama-Mu, nusa dan bangsa serta senantiasa dapat mencintai keluarganya seperti keluarganya mencintai dia. amiin.. kami semua mencintai Muhammad Panji Darmawan...