Selasa, 26 Januari 2010

~Calon Pendamping Idaman~

Setiap orang pastinya akan membutuhkan sesosok pendamping hidup yang sesuai dengan apa yang diinginkan. Dari sifatku yang masih kadang childish, tapi kadang juga dewasa, nggak mau dikekang, ingin selalu diperhatikan, aku pernah menulis sebuah diary yang berisi calon pemdamping hidup idamanku.

"Sebenarnya aku membutuhkan seorang dengan sosok dewasa yang bisa mengayomiku, melindungiku dan menuntunku ke jalan yang benar. Seorang yang dewasa yang bisa menyayangiku dengan tulus karena Allah. Seorang dewasa dan pintar yang bisa membantuku menyelesaikan setiap masalahku. Seorang dewasa yang selalu mengerti bagaimanapun keadaanku. Seorang dewasa yang selalu bisa sabar menghadapi setiap sikapku yang seperti anak-anak. Seorang yang dapat berpikir dewasa agar dapat mengimbangiku pemikiranku. Seorang yang bisa menghargai setiap hasil karyaku dengan tulus karena benar-benar mengerti makna dalam setiap tulisanku. Seorang yang tak hanya memuji sebatas untuk menyenangkan hatiku. Seorang yang memiliki impian yang sama dengan impianku. Seorang yang bisa mengerti posisiku. Seorang yang bisa mengerti setiap makna yang tersirat dalam setiap tulisanku. Seorang yang menangis saat mengerti semua makna itu. Seorang yang juga bisa memahami suatu karya dari sudut pandang yang lain, bukan dari sudut pandang orang-orang. Seorang yang menilai aku dari sisi lain diriku, bukan sisi yang orang umum lihat tentang diriku. Seorang yang pandai yang dapat membantuku jika aku kesusahan. Seorang yang selalu membuat aku tenang saat aku sedih. Seorang yang bisa membuat aku nyam,an ada di sampingnya. Seorang yang membuatku merasa aman dan terlindungi saat aku ada di dekatnya. Seorang yang bisa menghargai perasaanku. Seorang yang akan membawaku ke jalan yang diridhoiNya, bukan jalan yang DIa benci. Seorang yang bisa membawaku dan anak-anakku menuju surga Allah. Seorang yang bisa mendengarkan setiap keluhanku. Seorang yang bisa menghapus air mataku. Seorang yang menangis bersamaku saat sama-sama merasa sebagai orang yang paling bodoh sedunia jika melepaskan sosok pendamping hidup yang terbaik. Seorang yang mencintai aku dengan tulus. Seorang yang menjadikanku sebagai pengganjal hatinya yang sulit tergantikan. Seorang yang selalu mengatakan bahwa aku adalah perempuan yang susah dicari. Seorang yang lebih pintar dari aku agar anak-anakku bisa mewarisi kepandaiannya, dan tak sebatas mewarisi kepandaianku. Seorang yang bisa memotivasiku untuk melakukan yang terbaik yang bisa aku lakukan. Seorang yang membebaskan aku melakukan apapun yang aku suka, tanpa mengekang aku. Seorang yang tak akan pernah tega menyakiti aku. Seorang yang akan tetap menjaga setiap privacy-ku, walaupun dia adalah pendamping hidupku. Seorang yang membiarkan aku untuk tetap berteman dengan sahabat-sahabat terbaikku, tanpa melihat masa lalu kami. Seorang yang akan membiarkan aku untuk tetap membahagiakan saudara-saudaraku, Izul, Kak Kevin, dll., tanpa mengawalku saat aku pergi bersama mereka. Seorang yang tak akan menyelesaikan masalah kami dengan caranya sendiri. Seorang yang akan selalu mendengarkanku. Seorang yang akan selalu menjaga kesucian jiwa dan ragaku dan noda dosa yang hina. Seorang yang mengerti bagaimana cara menghadapiku dengan benar. Seorang yang mendukung segala keputusanku yang baik untukku juga baik untuknya. Seorang yang mengingatkanku saat aku salah. Seorang yang saat dia jengkel padaku, dia akan mengutarakannya langsung padaku. Seorang yang membiarkan aku untuk pergi melihat dunia dari sisi lain, dari balik lensa bidikku, dari angle lain yang tidak dilihat oleh orang lain. Seorang yang membiarkan aku pergi untuk mencari pengalamanku sendiri. Seorang yang akan tetap mengawasiku, walaupun dia jauh dari sisiku. Seorang yang akan selalu merawatku, membujukku, mengingatkanku untuk minum obat saat aku sakit, tak hanya dalam ucapannya, tapi juga dalam tindakannya. Seorang yang bisa mengerti bagaimana merawat lingkungannya agar tetap bersih. Seorang yang bisa membuatku semakin termotivasi saat kami membicarakan masa depan yang akan songsong masing-masing. Seorang yang membuatku mengaguminya sepanjang hidupku. Seorang yang tak akan pernah membuatku bersedih. Seorang yang akan membuatku merasa sebagai perempuan paling bodoh di dunia ini ketika aku melepaskannya pergi dari hidupku. Seorang yang akan aku cintai di sepanjang hidupku. Seorang yang membuat aku bisa mencintainya dengan tulus dan karena Allah, dan membuat perasaan itu tersimpan selamanya dengan rapi juah di dalam hatiku. Seorang yang ucapannya sejalan dengan perilakunya. Seorang yang bisa menjadi teman, sahabat, orang tua, keluarga, dan pendamping hidupku, tergantung bagaimana keadaanku saat itu. Seorang yang memiliki pandangan yang sama denganku saat kami melihat keadaan social di sekitar kami, di negeri Indonesia yang kaya tapi miskin ini. Seorang yang akan tersenyum bangga melihat hasil bidikanku tentang Indonesia, tentang lingkungan di Indonesia. Seorang yang akan merancang teknologi lingkungan yang sesuai dengan keadaan negeri ini. Seorang yang akan membuat aku bangga melihatnya berdiri di depan dekan dan mendapat gelar cumlaude. Seorang yang akan membuat aku, keluarga besarku, dan keluarga besarnya bangga dengan segala prestasinya. Seorang yang akan membiarkan aku berkeliling Indonesia untuk melihat Indonesia dari sudut lain. Seorang yang akan mengajakku ke luar negeri untuk mempelajari berbagai kebudayaan yang ada di sana. Seorang yang akan selalu aku dan keluargaku tunggu sejak remaja untuk melamarku. Seorang yang akan menemaniku keliling Indonesia, agar mata hati kami terbuka lebar bahwa kami adalah orang yang beruntung. Seorang yang tak akan pernah membiarkanku mengingat masa laluku. Seorang yang tak akan pernah mengingat lagi masa laluku. Seorang yang tak akan mengungkit masa laluku. Seorang yang akan menyatukan hubungan keluarga kami yang telah terjalin dengan baik selama ini. Seorang yang selalu mafhum dengan sifat manjaku yang kambuhan. Seorang yang selalu bilang,, “Kamu itu sederhana, tapi perempuan banget.”. Seorang yang selalu menghargai perasaanku padanya. Seorang yang tak akan berbuat kasar padaku. Seorang yang tak akan bersikap childish, karena aku childish. Seorang yang tak akan mengedepankan emosinya saat menghadapiku. Seorang yang tetap tenang saat menyelesaikan pertengkaran kami. Seorang yang tak kan celakakan aku saat kami bertengkar, entah dia sadar atau tidak. Seorang yang selalu memikirkan baik dan buruk setiap perbuatannya. Seorang yang tetap melindungiku walau kami bertengkar. Seorang yang tidak akan membahayakan dirinya sendiri ke dalam maut. Seorang yang selalu memikirkan masa depannya dalam setiap perilakunya. Seorang yang berpikir rasional, visioner dan demokratis. Seorang yang akan meletakkan aku di dalam lubuk hatinya yang terdalam. Seorang yang akan mendampingiku membuka setipa album foto tentang kehidupan masa lalu kami."

kapan ya, dia akan datang kepadaku?? wah, itu sih udah urusan Yang Di Atas. aku cuma bisa terima apa yang udah digariskan oleh Allah buat aku. aku akan terima siapapun yang Dia pilihkan untukku. karena aku yakin, itu yang terbaik untuk hidupku.

"Ya Allah, pilihkan aku pendamping hidup yang baik untuk dunia dan akhiratku."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan berkomentar, :)