Jumat, 07 Mei 2010

^The Sweetest Memories^ =)

Rasanya baru kemarin aku mulai mengenakan baju seragam putih abu-abu. Rasanya baru kemarin aku ikut MOS. Rasanya baru kemarin aku terdaftar sebagai salah satu dari tiga ratusan siswa baru SMA Negeri 1 Surakarta angkatan 2007. Sekarang aku udah jadi alumni SMA Negeri 1 Surakarta. Alumni 2010. Tiga tahun rasanya begitu cepat. Banyak kenangan yang tak akan terlupakan selama tiga tahun menimba ilmu di Smansa Solo tercinta.

Terima kasihku yang begitu besar untuk guru-guru Smansa yang udah memberiku ilmu yang insya Allah bisa bermanfaat buat aku. Bapak dan Ibu guru yang membimbingku, mengajariku dan menjadi orang tuaku selama di sekolah. Terutama wali kelasku dari kelas sepuluh sampai kelas duabelas. Bu Arni, guru kimia sekaligus wali kelas X-8 yang begitu baik dan menyayangi semua warga X 8 (07/08). Bu Nularsih, guru ekonomi sekaligus wali kelas XI IPS 2 (08/09) yang baik dan sabar menghadapi anak-anak yang usil dan nakal. Yang terakhir Bu Milang, guru geografi serta wali kelas XII IPS 3 (09/10) yang sangat baik, sabar, asyik dan bisa mengendalikan anak-anak yang selalu usil. Masih jelas dalam benakku, kami sekelas menertawakan cara Bu Milang memanggil Ardian Nur Rizky ‘Beni’ dengan nama yang bagi kami terlalu imut untuknya yaitu “Kiki”. Aku juga masih mengingat bagaimana Bu Milang mengajarkan kami untuk memelihara ‘keledai’ dalam otak kami dan selalu merawat ‘keledai’ itu, maksudnya jembatan keledai untuk mengingat pelajaran. Salah satu yang sulit terlupakan adalah pada Teori Indeks Konektivitas ada rumus: indeks konektivitas (β) = jumlah jalan penghubung/garis (e) dibagi jumlah kota (v) atau lebih singkatnya Garis bagi titik. Beliau mengajarkan kami untuk menyingkatnya menjadi ‘Gebetan’ yang berasal dari garis bagi titik (GBT). Konyol memang. Tapi semua jembatan keledai yang beliau ajarkan tak kan pernah terlupakan.

Aku selalu tersenyum mengingat semua kenangan manis selama aku duduk di bangku kelas X-8. Dari sinilah semua kisahku dimulai. Bertemu dengan teman-teman yang menyenangkan seperti Anis ‘Djoko’, Ardian ‘Dian’, Fitri, dll. Bertemu dengan sahabat sejatiku, SBY3A: Sanuri, Bima, Yuda, Aini, Alnia. Bertemu dengan seseorang yang begitu berharga untuk hidupku yang mengajarkanku tentang arti cinta yang sebenarnya yang juga salah satu sahabatku, Bimastyaji Surya Ramadan. Semua kenangan manis yang tak kan terlupakan.


SBY3A. Nama yang tak pernah terlintas dalam benakku sebelumnya. Singkatan nama kami. Sanuri Ebru Prasetyo, Bimastyaji Surya Ramadan, Yuda Virgantara Agustia, NurAini Fitria Ningsih ‘Aini’, Annisa Mustika Sari, dan Alnia Rindang Chairunisa. Mereka adalah sahabat sejatiku yang sangat aku cintai. Mereka yang menguatkan aku saat aku lemah. Mereka yang menemaniku saat aku kesepian. Mereka yang setia bersamaku saat semua orang pergi meninggalkan aku. Aku sangat menyayangi mereka. Mereka adalah saudara-saudaraku. Aku masih ingat, mereka dating ke rumahku saat aku ngambek. Dan mereka berteriak-teriak seperti orang gila untuk membacakan janji SBY3A. konyol. Tapi sangat berarti.


in our animation


Alnia & Yuda




Bima, Nisa, Alnia dan Yuda


Sama Aini

Wasi’aturrosyida ‘Ida’, Yayi Pristyana Permadi ‘Yayi’, dan Pahlawati Kusuma Putri ‘Papah’. Mereka juga sahabatku. Mereka selalu mendengarkan apapun celotehanku. Mereka yang memelukku saat aku sedih. Mereka yang menghapus airmataku saat aku menangis. Aku sangat menyayangi mereka.


Sama Ida


Ida dan Yayi


Sama Papah


sama Yayi


Bersama kami bisa

Bimastyaji Surya Ramadan. Aku nggak perlu bicara banyak tentang dia. Karena dalam posting-anku sebelumnya, aku udah banyak menjelaskan tentang dia. Intinya, aku sangat menyayanginya. Dia sahabatku, inspiratorku, motivatorku, dan pemilik bagian kecil hatiku.


Me and My Sunshine

IPS. Yap, penjurusan kelas sebelas, aku masuk jurusan IPS. Alasannya simple. Aku nggak suka pelajaran fisika. Konyol. Tapi, aku bahagia banget bisa masuk IPS. Karena dengan masuk IPS, aku bisa melihat suatu masalah dari berbagai segi dan mengerjakan segala sesuatu dengan hati. Ya, dengan hati. Aku belajar tentang politik, kehidupan social masyarakat, dan keragaman budaya Indonesia yang diajarkan dalam Sosiologi. Aku belajar menghargai masa lalu yang diajarkan oleh pelajaran Sejarah. Aku belajar memanage kehidupan dan keuangan yang diajarkan dalam pelajaran Ekonomi dan Akuntansi. Aku belajar mensyukuri dan mengagumi keindahan alam semesta dan mengagumi betapa rapi dan teraturnya Tuhan menciptakan alam ini yang diajarkan dalam pelajaran Geografi.

XI IPS 2. Anak-anak ‘ASU’. Eits, jangan mikir yang nggak-nggak dulu. ‘ASU’ alias Anak Sosial Dua. Kelas yang selalu jadi kontroversi dan buah bibir di ruang guru. Bukan hanya karena kami berprestasi, tapi juga karena kami adalah kelas paling ramai, malas dan mbolosan di antara dua kelas IPS lainnya. Di IPS 2 ini, aku memiliki teman-teman dekat yang begitu baik menemaniku saat semua orang menjauh dariku. Amartha Dhian Bayu Putri ‘Atha item’, Nabila ‘Bila encik’, Dita Vinocaesa ‘Phino’, Fathika Azka Rahmani ‘Azka’ dan Athin Setyorini ‘Athin’. Mereka adalah teman-teman yang begitu sabar menghadapi aku. Dan sampai kapanpun aku tak kan melupakan mereka.











OASE –More Than School Magazine. Organisasi majalah sekolah yang membuatku semakin mencintai menulis. Menjadi penulis di OASE membuatku belajar lebih mengenai menulis dan fotografi. Dua hal yang sangat aku cintai. Partner-partner hebat seperti Eri, Fian, Fina, Tantya, Latifah, Silpa, Ayu, Chandra, Syifa dan Anita, membuatku belajar mengenai organisasi, harmonisasi hubungan dengan orang lain dan teamwork yang baik. Dengan bantuan adek-adek OASE Fighters junior, OASE berhasil terbit sebanyak 2 kali dalam satu tahun. OASE Fighters junior yang lucu-lucu seperti Diki, Ayya, Pam2, Dhani, Phiki, Upik ‘Gacuk’, Chintya, Ghani, Herliena, Nita, Adnan dan
Icul. Dari mereka, aku belajar mengenai persahabatan. Mereka kompak banget sih! Dari OASE juga, aku bisa menjadi salah satu Dewan Pertimbangan FORMASTA (Forum Majalah Sekolah Se-Surakarta). Banyak pelajaran yang aku dapat dari OASE. For OASE Fighters 08/09, I’ll never forget you. You’re the best partner.


Oase Fighters 2008/2009

PMR. Palang Merah Remaja. Organisasi yang membawaku menjadi panitia dalam berbagai acara yang diadakan OSIS SMAN 1 SKA. Dari PMR, aku banyak belajar tentang kebersamaan. Siamo Tutti Fratelli. Kita semua bersaudara. Berkat PMR, ketakutanku pada kegelapan hilang. Karena untuk menjadi anggota PMR, kami harus ikut pemantapan yaitu ikut jurit malam dengan berkeliling sekolah sendirian pada malam hari tanpa penerangan.





Kami saat perpisahan PMR, 7 Mei 2010, nggak semua anggota dateng.

XII IPS 3. Anak-anak Genjig. Satu kalimat untuk kelas ini. TAK KAN TERLUPAKAN. Menyenangkan. Di antara banyaknya perbedaan di antara kami, kami berhasil menyatukannya. Benar-benar tanpa batas di antara perbedaan-perbedaan itu. Dari merekalah, aku belajar mengenai toleransi antar umat beragama. Mereka teman-teman yang sangat menyenangkan. Tantya ‘Cinta’, Putri ‘Cemeng’, Tyas ‘Mami Muchi’, Nunu ‘Gembung’, Atha ‘Item’, Ratna ‘Jacko’ dan Dena ‘Tul’. Mereka adalah salah satu dari 39 anak XII IPS 3 yang tak kan kulupakan. Aku belajar mengenai kekompakan dari mereka. Berhari-hari kami berlatih senam untuk ujian praktek dengan menanggalkan semua perbedaan. Berbagai hambatan kami lalui bersama. Girls, I love you all. Untuk semua anak-anak ‘Genjig’, thank’s for everything, Guys. Aku belajar banyak dari kalian.









Dan satu lagi, Muhammad Arifin Yusuf Fiantoro. Walaupun hanya sebentar, tapi dia sempat mengisi hatiku. Dari dia, aku belajar tentang menerima kelebihan dan kekurangan orang yang kita cintai. Aku belajar untuk mengerti. Aku belajar sabar. Aku belajar memaafkan orang lain. Hari-hari yang indah yang kami lalui, harus kami akhiri dengan satu kesalahan sepele yang dia lakukan. Posesif. Mengekang. Aku bukan tipe orang yang suka dikekang. Terlalu cemburu. Entah karena apa, aku belum sepenuhnya yakin bahwa dia adalah yang terbaik untukku. Dan, satu hal yang aku petik dari berakhirnya hubungan kami, aku menyadari bahwa sebenarnya hanya ada satu orang yang selalu membuat aku yakin, Bimastyaji SR. Dan semua ini, membuat aku sadar, nggak ada orang yang benar-benar aku sayangi selain Bima. Itu semua yang membuat kami bersatu lagi hanya dalam hitungan hari setelah dua tahun berpisah. Sekarang, aku belajar untuk mengerti semua kesibukannya, tanpa harus menuntutnya agar dia meluangkan waktu untukku. Karena aku percaya, walaupun hanya lima menit, dia pasti akan meluangkan waktunya untukku. Sekarang, aku nggak harus terkatung-katung dalam ketidakpastian lagi seperti dulu saat akhirnya kami menjauh. Karena aku percaya penuh padanya. Karena aku udah lebih mengenal dia. Karena tanpa dia harus mengucapkannya, aku tahu bahwa dia menyayangiku. Seperti kata Mas Baskoro, Kacab. Neutron Solo 3 yang sudah seperti kakak dan ayahku, “Rasa sayang nggak harus diungkapkan, dek. Tapi dari sikapnya pun kamu juga bisa tahu kalau dia sayang kamu kok. Dalam suatu hubungan, yang penting itu komitmen sama kepercayaan. So, don’t be afraid.”. Sekarang, aku belajar menjaga hatiku untuknya agar aku nggak kehilangan dia untuk kedua kalinya. Apapun yang terjadi. Insya Allah. Seperti kata Ida, “Kamu bener, Nis. Cuma dia yang bisa ngadepin kamu yang keras kepala banget. Kalau kamu yakin, jangan lepasin dia lagi. Aku tahu kok, dari dulu yang kamu harapkan cuma dia. ”. Seperti kata Kak Kevin, “Aku percaya sama pilihan dedek. Lakuin yang terbaik buat dia. Tetep percaya sama dia. Anggep semua masalah cobaan buat hubungan kalian.”

Untuk Fian, terima kasih atas segalanya. Terima kasih karena telah mencintai aku dengan tulus dan mau menerima semua kekuranganku. Kamu buat aku sadar, siapa sebenarnya yang ada di hatiku. Thank’s, bro. walaupun kamu buat aku sedih, tapi aku nggak pernah nyesel kenal kamu, karena kamu sempat buat aku bahagia. Makasih. Aku akan mulai belajar untuk memaafkan kamu dan menganggap kamu sebagai teman baikku. Fian, maafkan jika ada banyak kata-kataku dan sikapku yang menyinggung perasaan kamu. maaf ya, Fi. akuberharap, kita bisa jadi teman baik. keep our friendship. aku sayang Fian, temanku. ^_^



SMA Negeri 1 Surakarta tercinta. Masa SMA memang masa yang paling indah. Dari masa itu, aku belajar banyak tentang kedewasaan, persahabatan, keagamaan, cinta, komunikasi dengan orang lain dan harmonisasi hubungan dengan orang lain. Dalam satu masa, pasti akan ada berbagai torehan manis dan pahit. Itulah kehidupan. Ada manis dan pahit. Semua kenangan di masa SMAku akan terangkum menjadi satu dalam album foto kehidupanku yang tak kan pernah terlupakan dan tersimpan rapi dalam lubuk hatiku.

Aku akan selalu tersenyum dan menangis haru saat aku membuka kembali album foto itu.

2 komentar:

  1. wekik ~ saya disebut terakhir =,=
    apakah karena terlupakan ? ato emang sengaja diterakhirkan sebagai dessert ? (karena yg paling manis , heheu :3)

    wallahu a`lam deh , kekeke

    BalasHapus
  2. kamu itu dessert beib.. wkwk.

    BalasHapus

silakan berkomentar, :)